Tuesday, February 3, 2009

SAR

Sewaktu aku di kelas 1 satu yang paling menegangkan tentunya pelajaran bahasa Inggris, selalu sport jantung, vocabulary dalam student book harus dihafal. Walaupun hafal bukan berarti bisa menjadi anak kesayangan.

Seperti biasa bu Mariana masuk ke dalam kelas dengan bawaan yang cukup banyak dipelukan, padahal selama jam pelajaran nggak pernah sang bawaan dipergunakan, yang ada mulutnya yang tidak pernah diam untuk memberikan ketegangan.

Kali ini setelah masuk ke dalam kelas, belum lagi meletakan harta bendanya di atas meja, bu Mariana langsung menyentak.
“Chormen!”.
“Ya, bu”.
“Keluar”.
Akupun keluar dengan penuh pertanyaan di kepala, ada apa gerangan. Setelah pelajaran usai aku tanyakan kepada Aria teman sebangkuku, apa sih salahku.
“Nggak tau, bu Mariana gak bilang. Tapi enakan elo di luar, kita disini dimarahin melulu selama jam pelajaran. Bu Mariana perhatian kali sama elo”.

Lain lagi di kelas 3 IPA 4, bu Mariana selain mengajar bahasa Inggris juga menjadi wali kelasku. Kali ini setelah meletakan sang harta benda ibu guru menulis SAR di papan tulis, setelah itu.
“Chormen, tulis kepanjangannya”, sambil membentak.
Akupun menulis kepanjangan SAR di papan setelah itu kembali ke bangku.
“Eh............ siapa yang meyuruh kamu duduk”

Layaknya murid, eh wali murid yang taat kembalilah aku ke papan tulis sementara ibu Mariana sibuk memeriksa tugas dari bangku ke bangku, 5 menit berlalu ......., masih beliau sibuk memeriksa tugas sembari ngomel tak karuan. 10 menit berlalu.........
Usai memeriksa bu Mariana menghampiriku dan berkata, “Nah, sekarang baru kamu keluar”.

Di luar aku bertanya dalam hati bu Mariana barusan marah apa ngajakin bercanda ya?. Tak sengaja aku bertemu guru piket yang menanyakan keberadaanku di luar kelas. Aku jawab “Diusir bu Mariana pak”
Si guru piketpun tersenyum-senyum sendiri.