Monday, December 8, 2008

Makin gemes aja

Pak Sachroni pergi ke Jerman selama 3 bulan yang menggantikan bu Frida yang masih mahasiswi, masih seger segernya dan baru pertama kali ngajar kala itu. Ciri khasnya dagunya sering berkeringat yang menambah kecantikannya. Sesekali dihapusnya dengan saputangan wanginya, ach jadi pingin dech jadi saputangannya.
Si Cantik belum bisa marah mungkin waktu pelajaran memarahi murid beliau tidak masuk kuliah. Kalau kami lagi malas belajar bahasa Jerman kami minta bu Frida menyanyi, maka ditulisnya lagu Du di papan lantas kami bernyanyi bersama, suaranya merdu melengkapi kecantikannya. Pantas kan kalau lagi naik gunung sering terdengar teriakan dari teman teman “Bu Frida I love You”.
Di sela pelajaran Si Cantik menghampiriku “Jangan ngobrol melulu dong!”, emang dasar iseng kujawab ringan “Suka suka aku” kala itu istilah suka suka gue lagi ngetop ngetopnya. Di luar dugaan bu Frida menjawab mesra “Awas ya” sambil tersenyum. Namun aku tak tahu apa yang dipikirkan di benaknya.
Di akhir pelajaran bu Frida memberikan kejutan “Minggu depan ulangan!”, seketika kubilang “Bu soalnya jangan susah susah dong biar kita pada bagus nilainya”.
Tak disangka bu Frida ternyata sudah mempersiapkan jawabannya dengan matang “Suka suka aku”, seisi kelas tertawa dan yang cantik ini memandangku sambil tersenyum seolah dendamnya terbalas sudah.
Sebelum keluar kelas si Cantik menghapiriku “Gantian” tambahnya.
Ach, bu Frida makin gemes aja dech jadinya.

1 comment:

jiwa kelana said...

Ma'af saya cuma bertanya, apakah ibu Frida yang dimaksud dalam tulisan ini adalah ibu frida yang pernah mengajar di Jakarta sekitar tahun 1984-1985 ? Saya sedang mendata guru guru SMA Fransiskus 1 Jakarta untuk keperluan peringatan 30 tahun kelulusan sekolah kami.
Terima kasih.